Logo pariwisata Malaysia yang menampilkan orangutan yang menyeringai dan seekor kura-kura dengan kacamata hitam telah dicap "mengerikan" dan memicu panggilan untuk melenyapkannya
Malaysia Mempertahankan Logo Pariwisata 'Mengerikan' Meski Dikritik |
Ceme Keliling - Logo baru, dengan tagline "Travel, Enjoy, Respect", telah mendapatkan kecaman di media sosial dari orang-orang yang mengkritik ukuran font yang tidak rata dan ilustrasi yang tampak retro.
Namun menurut menteri pariwisata, logo warna-warni ini tetap akan ada.
Nazri Aziz mengatakan bahwa logo tersebut dirancang oleh tim in-house kementerian dan dia mempercayai rancangan mereka, menambahkan bahwa kritik "adalah hal yang normal".
"Saya tidak bisa memasang logo serius, ini pariwisata dan ini seharusnya menyenangkan," katanya kepada outlet berita New Straits Times.
Tapi beberapa orang Malaysia tidak senang.
Hampir 8.000 orang telaj menandatangani sebuah petisi online yang meminta agar logo tersebut dijatuhkan oleh dewan pariwisata.
"Saya bukan desainer, tapi ada banyak hal yang salah dengan logo ini. Font dengan ukuran berbeda, skema warna keseluruhan tidak koheren dan gambarnya sangat 1980." kata Napee Nasir di Facebook.
"Seseorang harus bertanggung jawab atas desain mengerikan ini," kata Hadi Salleh. "Ini adalah aib bagi bangsa kita".
Sementara yang lain datang dengan saran desain alternatif.
.
Nazri meluncurkan logo tersebut di sebuah forum perjalanan di Thailand pada hari Jumat lalu.
Dia kemudian mengatakan bahwa hal itu terdiri dari hal-hal yang terkait erat dengan Malaysia.
"Kami mempertahankan Menara Kembar Petronas karena merupakan produk pariwisata yang paling banyak di foto Malaysia," katanya kepada outlet berita lokal The Star.
"Hewan-hewan itu simbolis ke Malaysia. Jika kita tidak memasukkan hewan-hewan itu ke dalam logo kita, negara lain akan mengklaimnya," katanya.
Dia mengatakan monyet orangutan dan belalai itu memakai kacamata hitam untuk menunjukkan bahwa Malaysia adalah negara yang cerah.
Tagline 2020 diambil dari kampanye "Travel. Enjoy. Respect" World Tourism Organization yang diluncurkan pada bulan Agustus 2017, yang meminta wisatawan untuk menghormati "alam dan budaya" negara yang mereka kunjungi.
Kampanye perjalanan Malaysia berharap dapat menarik 36 juta wisatawan ke negara Asia Tenggara pada tahun 2020.
Comments
Post a Comment