Pria yang dicurigai mencoba mem-bom terminal bus utama New York City adalah Akayed Ullah yang berusia 27 tahun, menurut Komisaris Polisi New York City, James O'Neill
Akayed Ullah Pelaku Aksi Bom di Terminal Bus, New York City |
Ceme Keliling - Dia memakai alat "pelindung", berteknologi rendah, peledak yang menempel di tubuhnya," yang diledakkan dengan sengaja, kata O'Neill.
Pembom tersebut mengalami luka bakar dan luka lainnya dan dibawa ke Rumah Sakit Bellevue di Manhattan.
Ullah berasal dari Chittagong, Bangladesh dan memasuki Amerika Serikat dengan orang tua dan saudara kandungnya pada tahun 2011 dengan visa imigran, menurut CBS News.
Bangladesh bukan satu dari enam negara yang terkena larangan tersbang oleh Presiden Trump.
Juru bicara White House, Sarah Sanders mengatakan bahwa Ullah telah memasuki AS dengan visa F43. Ini berarti dia adalah anak dengan seseorang yang memiliki visa F41, yang tersedia untuk orang-orang yang merupakan "saudara laki-laki atau perempuan dari seorang warga negara AS yang berusia minimal 21 tahun".
Presiden Trump telah mengusulkan untuk menghilangkan apa yang disebut rantai imigrasi, yaitu ketika imigran AS secara hukum membawa anggota keluarga ke negara tersebut.
Ullah terinspirasi oleh kelompok negara Islam namun tidak memiliki kontak langsung dengannya, petugas penegak hukum di AS mengatakan kepada kantor berita Associated Press.
Dia mengatakan bahwa dia telah dimotivasi oleh serangan udara AS terhadap target IS di Suriah dan tempat lain, New York Times melaporkan.
Dia mengatakan kepada penyidik polisi bahwa dia telah terinspirasi oleh serangan teror Natal di Eropa dan memilih terminal bus Otoritas Pelabuhan setelah melihat sejumlah poster meriah di dinding kereta bawah tanah.
Ullah adalah penduduk tetap AS, tinggal di Brooklyn, New York City.
Polisi di Bangladesh mengatakan bahwa dia terakhir mengunjungi negara tersebut pada tanggal 8 September.
Dia tinggal di gedung apartemen yang sama dengan saudaranya yang baru saja bekerja di sebuah perusahaan listrik yang dekat dengan Otoritas Pelabuhan, kata polisi.
Komisi Taksi dan Limoisine New York City mengatakan kepada CNN bahwa Ullah telah memegang SIM pada Maret 2012 sampai Maret 2015.
Namun, dia tidak mengendarai taksi kuning New York atau bekerja untuk Uber.
Comments
Post a Comment