Korban Gas Sarin 22 Tahun Yang Lalu Hidup Tak Tenang |
Berita Terbaru - Pada tahun 1995 yang lalu, terjadi teror gas sarin bawah tanah di Tokyo yang menyebabkan 13 orang meninggal dan 6300 orang mendapatkan efek samping dari gas sarin. Perlu di ketahui, gas sarin merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya. Sedikit saja, gas ini sudah bisa membunuh manusia.
Hingga kini, gas ini masih di larang penggunaannya, baik untuk keperluan penelitian dll. Sarin di ciptakan oleh warga Jerman pada tahun 1930 untuk pestisida. Namun karena efek sarin terlalu berbahaya untuk manusia, maka sarin akhirnya di larang penggunaannya.
Sarin yang tidak berbau dan berwarna ini dapat menyebabkan penyempitan pupil mata korban, otot yang selalu tegang, hidung meler, sesak nafas dan juga mual-mual. Setelah korban kehilangan kontrol otot, maka manusia itu akan segera mati.
Bagi mereka yang berhasil bertahan hidup, mereka juga akan mendapatkan efek samping dalam jangka waktu yang cukup panjang seperti pandangan menjadi gelap dan juga tidak dapat berpikir dengan jernih.
Bagi mereka yang sudah terlanjur terkena gas sarin di anjurkan untuk tinggal di tempat yang daerahnya sejuk dan juga segera jauhi pakaian yang sempat terkena gas sarin. Mereka juga harus segera membersihkan diri dengan sabun.
Korban Gas Sarin 22 Tahun Yang Lalu Hidup Tak Tenang
Korban Gas Sarin 22 Tahun Yang Lalu Hidup Tak Tenang |
Pada tanggal 14 Oktober, yayasan pendukung korban gas sarin memberikan layanan medis buat mereka yang menjadi korban gas sarin. Tepatnya di daerah Adachiku, pemeriksaan gratis di lakukan. Banyak korban yang bercerita bahwa efek sarin masih di rasakan hingga sekarang walau waktu sudah berlalu selama 22 tahun.
Tujuan di adakannya pemeriksaan gratis untuk korban gas sarin adalah untuk memberikan informasi yang akurat mengenai gas sarin dan jika perlu memberikan pengobatan yang di butuhkan.
Layanan medis gas sarin ini rencananya juga akan di adakan di Koshigaya pada tanggal 28 Oktober 2017 dan juga di Shibuya sekitar tanggal 18 hingga 19 November 2017.
Comments
Post a Comment